Form WhatsApp

TEMAN INKLUSI BERCERITA!!!

shape image

TEMAN INKLUSI BERCERITA!!!

#Reposted from @Klobility.id

07 Oktober 2021


Silvia : Disabilitas Kursi Roda Pemilik Usaha SPH Silvia Piobang Handycraft

Selamat Pagi Ibu Silvia, boleh ceritakan sedikit tentang diri Ibu?

Perkenalkan saya seorang penyandang disabilitas daksa berkursi roda, yang mengalami kecelakaan lalu lintas 7 mei 2001 silam. Bertahun-tahun saya larut dalam keputusasaan, Rasa tak berguna dan menyusahkan orang tua terus saja bergelayut dalam benak. Butuh waktu yang sangat lama untuk bisa memulihkan kepercayaan diri dan membenahi emosi, -/+ 5 tahun waktu yang saya butuhkan untuk sampai ke tahap itu. Setelah menyelesaikan masalah emosi, kesedihan, dari kondisi yg bisa bergerak kesana kemari , saya mulai berfikir kegiatan apa yang bisa dilakukan dengan kondisi fisik yang sangat terbatas ini. Alhamdulillah setitik cahaya terang menghampiri, seorang saudara memperkenalkan saya kerajinan rajutan, inilah usaha yang bisa saya lakukan sekarang dengan  SILVIA PIOBANG HANDYCRAFT. Saya memilih rajutan ini karena tidak memerlukan ijazah, bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dalam posisi apapun sesuai dengan kondisi saya saat ini.

Apa itu usaha rajutan dengan brand “Silvia Piobang Handycraft” ya Bu?

Silvia adalah nama saya sendiri. Piobang adalah nama tanah kelahiran saya, sebuah desa di kabupaten 50 kota provinsi sumatera barat. Saya memutuskan melabeli usaha rajutan ini karena ingin nama yg spesifik, gampang di ingat dan punya harga jual. Selain untuk mempromosikan usaha saya, sayapun mengenalkan desa saya yang sangat indah keseluruh negeri.

Sudah berapa lama ibu menjalankan usaha rajutan?

Sejak 2015, alhamdulillah brand saya sudah lolos HKI (Hak kekayaan intelektual) sejak maret 2020 kemaren.

Bagaimana awal Ibu Silvia memulai usaha?

Butuh beberapa waktu atau beberapa bulan untuk belajar dan memahirkan tangan membuat rajutan ini, walau awalnya sulit, ternyata kegiatan merajut cukup menyenangkan dan membahagiakan, apalagi jika berhasil memecahkan tantangan dari para pelatih rajut. Awalnya otodidak, selanjutnya mengikuti kelas-kelas online untuk meningkatkan kemampuan rajut saya dan menambah variasi produk rajut yang saya produksi. Dalam merintis usaha rajutan ini tak semulus yang dibayangkan, selain pemasaran, pembelian produk, pengemasan, produksi yang dilakukan secara manual yang membuat usaha rajutan ini cenderung lebih lama bergerak. Kemudian tidak bisa di abaikan, kondisi pandemik seperti sekarang ini, banyak orang di PHK, dirumahkan sehingga mulai banyak yang melirik rajutan sebagai usaha mandiri mereka. Dengan menjamurnya usaha sejenis, otomatis jumlah kompetitor meningkat dan persaingan dalam merebut hati konsumen semakin berat. Solusinya Silvia Piobang Handycraft harus makin meningkatkan mutu dan kreatif mencari variasi jenis rajutan baru, melihat peluang apa yang dibutuhkan oleh konsumen dengan harga yg bersaing. Tujuan awal saya membangun usaha ini, selain untuk menunjang perekonomian keluarga, juga untuk bisa berbagi, memberi manfaat atau bisa memotivasi teman-teman disabilitas.

Hambatan apa saja yang Ibu Silvia temui di awal membangun usaha?

Banyak sekali hambatannya pak, dipandang sebelah mata, dianggap tak mampu, dan lain-lain. Tapi justru itu yang buat saya jadi makin semangat. Alhamdulillah, saya sudah menjadi binaan UMKM dari beberapa dinas. Saya diperlakukan sama dan memposisikan diri bukan seorang disabilitas.

Kami dengar, Ibu Silvia mempekerjakan disabilitas dan nondisabilitas. Kalau hanya disabilitas, apa saja disabilitasnya?

Bukan mempekerjakan tepat nya bekerjasama dengan teman-teman disabilitas dan nondisabilitas. Saya sudah beberapa kali di undang sebagai instruktur rajut dengan peserta nondisabilitas. Dan akhir tahun kemarin kerjasama dengan fakultas ekonomi Universitas Andalas, Padang mengadakan pelatihan untuk teman-teman disabilitas (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Sumbar dan gerkatin Padang). Sekarang masih berusaha menularkan hobi merajut kepada teman-teman disabilitas, semoga mempunyai keinginan untuk memiliki usaha yang sama dan bisa maju bersama di bawah brand Silvia Piobang Handycraft.

Selama pandemi Covid-19 apa tantangan yang dirasakan usaha rajutan Ibu Silvia?

Kurangnya peminat itu pasti pak, alhamdulillah sejak awal Juni sudah mulai stabil sampai sekarang. Produk unggulan Silvia Piobang Handycraft sendal dan sepatu rajut. Di masa pandemi lebih fokus dan melihat peluang apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Saat ini masker rajut dan konektor masker lebih mendominasi.

Sebagai disabilitas kursi roda, bagaimana cara Ibu Silvia berinteraksi dengan nondisabilitas untuk usaha rajutan/handycraft?

Sejauh ini lancar aja pak, untuk mobilitas kegiatan saya sudah memiliki motor modifikasi roda 3.

Apa mimpi Ibu Silvia untuk usaha rajutan/handycraft?

Gak banyak sih pak, bisa berbagi ilmu, memberi manfaat, dan memotivasi teman-teman disabilitas lainnya.

Apakah ada pesan untuk teman-teman disabilitas agar semangat bekerja atau memulai bisnis atau usaha sendiri?

Indahnya hidup adalah bukan seberapa banyak orang mengenalmu tetapi seberapa banyak orang bisa bahagia karena sudah mengenalmu. Kamu tidak perlu menjadi luar biasa untuk memulai, tapi kamu harus memulai untuk menjadi luar biasa. Tetaplah menjadi diri sendiri, syukuri apa yang ada pada diri kita, walau dengan keterbatasan, bukan berarti membatasi diri untuk berkarya dan mewujudkan mimpi. Itu yang selalu saya tanamkan di hati dan hari-hari saya, alhamdulillah saya menjadi kuat dan semangat, semoga semangat saya bisa juga menyemangati saudara-saudara atau teman-teman semua.

Apakah ada pesan yang ingin disampaikan untuk perusahaan atau organisasi yang belum mulai berani berinteraksi dengan penyandang disabilitas?

Sejauh yang saya alami/jalani pemerintah sudah mulai terbuka, cuma teman-teman saja yang belum berani memulai. Kalau soal yang lain saya gak bisa berkomentar pak, tapi kalau sebatas usaha, alhamdulillah tidak ada kendala pak, beberapa kali perusahaan ikut membantu usaha saya kok. Bantuan modif motor saja dr UPZ Semen Padang dan komunitas Bukalapak Padang. Bantuan alat berupa mesin dari PLN, dari dinas-dinas berupa pelatihan/seminar. Karena saya seorang pelaku usaha/ukm jadi hanya bisa memberikan pendapat sebatas kepentingan usaha saja bukan secara umum. Media pun ikut andil dalam kemajuan usaha Silvia Piobang Handycraft pak. Pencapaian saya sekarang tidak lepas berkat support dari semua pihak pak, dinas-dinas/bumn, media dan teman-teman semua.




Posting Komentar

Popular Posts Minggu ini :

Supported by :

© webmy.id 2021 - Silvia Piobang Handycraft

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now